TUGAS PORTOFOLIO 4
Nama :
ANNIDA PUTRIGA (10511945)
INDRA PURNAMA (13511606)
RANGGA LANOBERTA TELAGA KENCANA (15511868)
TENI KARLINA (17511072)
Kelas 1PA14
PEMBELAJARAN
ANAK BERBAKAT
A.
Ciri-ciri Anak Berbakat
Apakah anak Anda tergolong anak yang
berbakat? Atau Anda tidak mengetahui bakat apa yang dimiliki si anak? Untuk
mengetahui hal tersebut, sebenarnya Anda bisa melihat dari sikapnya sejak kecil.
Selain melihat dari sikapnya, Anda
juga bisa mengetahuinya dari cara
berpikirnya dan cara bicaranya. Jika si anak tergolong anak yang
berbakat, maka sebagai orangtua Anda tentunya akan sangat bangga sekali.
Lalu, apakah anak Anda berbakat?
Atau bakat apa yang dimilikinya? Untuk mengetahuinya, Anda bisa
menyimak ciri-ciri anak berbakat
berikut ini:
1. Si anak
memiliki ciri khas
Anak yang memiliki ciri khas biasnya akan nampak saat
dirinya sedang bermain besama teman-teman sebayanya. Si anak akan bertingkah laku yang lebih dewasa sehingga kerika
bermain dengan teman seusianya cenderung memisah. Namun, bukan berarti si anak
tak mau bermain dan berkumpul dengan teman seusianya. Si anak sangat bisa
menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
2. Si anak
memiliki cara belajar yang berbeda
Si anak cenderung tidak bisa diam dan aktif terhadap hal-hal
baru. Selain itu, si anak juga lebih
suka untuk mengeklspelor dan mempelajari lebih lanjut sesuatu yang ada di
sekelilingnya. Namun ketahuilah bahwa tidak mau diam bukan berarti si anak hiperaktif.
3. Gaya
bahasanya lebih dewasa
Si anak lebih cepat menyerap bahasa orang dewasa dan menirukannya.
Untuk itu, jangan heran jika ada anak yang mengikuti perkataan orang dewasa
bahkan menirukannya. Selain itu, si anak akan lebih cepat untuk menjawab
pertanyaan yang diajukan kepadanya.
4. Si anak
memiliki kosakata yang banyak
Karena kemampuannya untuk menyerap
bahasa lebih cepat, si anak jadi memiliki kosakata yang lebih banyak. Dengan
begitu, si anak jadi mengerti kata-kata yang diucapkan kepadanya. Bahkan, si anak bisa menyebutkan secara terperinci
baik itu mengenai benda atau saat menjawab pertanyaan yang diberikan kepadanya.
5. Si anak memiliki
keterampilan yang lebih
Keterampilan lebih yang dimilikinya
itu, seperti memakai baju sendiri, memegang benda dengan posisi yang benar
tanpa kesulitan, dan keterampilan lainnya. Namun ketahuilah bahwa keterampilan
itu bisa saja dimiliki si anak asalkan Anda
mau melatihnya dengan cara berenang, bermain tenis, dan olahraga lainnya.
Dengan berolahraga bisa melatih kemampuan motorik kasarnya.
6. Si anak
gemar mengoleksi benda
Apakah anak Anda gemar mengoleksi
benda-benda? Jika iya, maka si anak bisa jadi memiliki bakat. Anak berbakat
akan lebih senang untuk mengumpulkan
benda-benda kesukaannya. Misalnya, mainan, baju, hiasan, dan lain
sebagainya. Hal tersebut dikarenakan si anak menyukai bentuknya, warnanya,
serta modelnya. Tak heran jika si anak gemar memilih-memilih atau
mengelompokkan benda-benda kesukaannya itu.
7. Si anak
gemar membaca
Saat usia si anak 1 tahunan, dirinya
akan mampu untuk membedakan gambar yang posisinya terbalik. Selain si itu, si
anak juga akan menunjukkan gerakan kepala dari kiri ke kanan seolah-olah
dirinya sedang membaca. Ketahuilah bahwa hampir 50 persen anak yang berbakat sudah bisa membaca sejak usianya 2-2,5 tahun.
Untuk merangsang anak agar suka membaca, Anda juga bisa melatihnya dengan
mendongengkan buku atau sering bercerita kepadanya.
8. Memiliki
kemampuan logika
Anak berbakat akan mudah memahami
benda-benda yang besar dan kecil, serta membedakan banyak dan sedikit. Selain
itu, si anak juga mengerti mengenai berapa lama, berapa jauh, dan berapa
banyak. Dan anak berbakat juga bisa membedakan
atas dan bawah, kiri dan kanan, serta maju dan mundur.
9. Memiliki
daya ingat yang cukup baik
Daya ingat anak berbakat sangat
tinggi. Misalnya, si anak mampu mengingat
kejadian yang sudah lama dan mampu untuk mengungkapkannya kembali dengan
baik. Apakah anak Anda seperti itu?
10. Memiliki
rasa ingin tahu yang tinggi
Anak berbakat cenderung lebih banyak bertanya terhadap apa yang belum
dimengerti. Jika si anak banyak bertanya pada apa yang tidak
diketahuinya, maka sebagai orangtua Anda harus memberikan jawaban untuknya.
Berilah jawaban dengan baik dan jangan biarkan si anak tanpa jawaban.
11. Pandai
bersosialisasi
Anak berbakat akan lebih senang
untuk bermain dengan teman di atas usianya. Dirinya akan merasa nyaman bermain dengan teman yang
usianya lebih tua darinya. Sedangkan, saat bermain dengan teman
seusianya si anak akan merasa tidak nyaman.
12. Memiliki
energi yang kuat
Setiap beraktivitas, si anak selalu
bersemangat karena dirinya memiliki
energi yang kuat. Untuk itu, jangan heran jika si anak kurang tidur
siangnya.
Itulah
ciri-ciri anak berbakat. Setelah mengetahui ciri-ciri tersebut, apakah Anda
termasuk anak yang berbakat? Jika sudah mengetahui bakat si anak, maka sebagai
orangtua Anda perlu mengasah dan
membimbingnya dengan baik. Berilah stimulasi-stimulasi yang cocok
untuknya agar si anak bisa mengembangkan bakatnya dengan baik. (NR)
B.
Implikasi Dalam Pembelajaran (Teori
Barbed an Renzulli)
Menurut
definisi yang dikemukakan Joseph Renzulli (1978), anak berbakat memiliki
pengertian, “Anak berbakat merupakan satu interaksi diantara tiga sifat dasar
manusia yang menyatu ikatan terdiri dari kemampuan umum dengan tingkatnya di
atas kemampuan rata- rata, komitmen yang tinggi terhadap tugas dan kreativitas
yang tinggi.
High Potential Ability (Kecerdasan Tinggi) Standard yang ditetapkan untuk
anak berbakat oleh Diknas tahun 2003 adalah 140 . Kalau hasil tes menunjukkan
IQ anak mencapai 140 ke atas, maka anak itu otomatis disebut gifted child.
Tetapi kemudian muncul pembagian tertentu untuk anak berbakat dilihat dari
IQnya. Keberbakatan ringan (IQ 115 – 129), keberbakatan sedang (IQ 130 – 144),
keberbakatan tinggi (IQ 145 ke atas).
Task
Commitment adalah sejauh mana tanggung jawab dalam meyelesaikan tugas. Tidak
hanya tugas dari sekolah tapi juga tugas di rumah. Task commitment dapat diukur
melalui tes tertentu yang hanya boleh dilakukan oleh psikolog. Task commitment
ini mencakup tanggung jawab, motivasi, keuletan, kepercayaan diri, memiliki
tujuan yang jelas sebelum melakukan sesuatu dan kemandirian.
Kreativitas
bisa diartikan sebagai kemampuan untuk menciptakan hal-hal baru atau kemampuan
untuk membuat kombinasi-kombinasi baru dari yang sudah ada. Kreativitas dapat
dinilai dari 4 hal, produk, pribadi, proses dan pencetus / penghambat. Suatu
produk dikatakan kreatif kalau produk itu baru, berbeda dari yang sudah ada,
lebih baik dari yang lain dan tentu saja berguna. Sifat pribadi kreatif yang
lain adalah terbuka pada hal-hal baru, punya rasa ingin tau yang besar, ulet,
mandiri, berani mengambil resiko, berani tampil beda, percaya diri dan humoris.
Anak berbakat ialah anak yang
memiliki kecakapan dalam mengembangkan gabungan ketiga sifat ini dan
mengaplikasikan dalam setiap tindakan yang bernilai. Anak-anak yang mampu
mewujudkan ketiga sifat itu masyarakat memperoleh kesempatan pendidikan yang
luas dan pelayanan yang berbeda dengan program-program pengajaran yang reguler
(Swssing, 1985).
C. Kurikulum Berdiferensi Untuk Anak
Berbakat
Kegunaan kurikulum berdiferensiasi yaitu member
pengalaman, pendidikan yang disesuaikan dengan minat & kemampuan
intelektual murid. Makna dari diferensiasi bagi siswa berbakat ialah
menumbuhkan rasa keberhasilan, kepuasan, dan tantangan, membuat siswa aktif
& merasa bosan sekolah, dan dengan demikian menghindari under achievement
atau putus sekolah. Bedanya dengan kurikulum umum, jika kurikulum digunakan
untuk anak yang kreatif dan bakatnya standar. Sedangkan kurikulum diferensiasi
dirancang khusus kelompok siswa berbakat. Serta berorientasi pada proses,
kegiatan aktif dan penerapan tugas, juga member peluang pada siswa untuk
memilih sendiri kegiatan belajar sesuai minat dan bakat.
Istilah diferensiasi dalam pengertian kurikulum
menunjuk pada kurikulum yang tidak berlaku umum, melainkan dirancang khusus
untuk kebutuhan tumbuh kembang bakat tertentu. Kurikulum berdiferensiasi
(differ-rentiation instruction) adalah kurikulum pembelajaran yang
memperhatikan perbedaan-perbedaan individual anak. Walaupun model pengajaran
ini memperhatikan atau berorientasi pada perbedaan-perbedaan individual anak,
namun tidak berarti pengajaran harus berdasarkan prinsip satu orang guru dengan
satu orang murid. Berbeda dengan kurikulum reguler yang berlaku bagi semua
siswa, kurikulum berdiferensiasi bertujuan untuk menampung pendidikan berbagai
kelompok belajar, termasuk kelompok siswa berbakat. Melalui program khusus,
siswa berbakat akan memperoleh pengayaan dari materi pelajaran, proses belajar
dan produk belajar. Berbeda
dengan kurikulum umum yang bertujuan untuk dapat memenuhi kebutuhan pendidikan
anak-anak pada umumnya, maka kurikulum berdiferensiasi merupakan jawaban
terhadap perbedaan-perbedan dalam minat dan kemampuan anak didik. Sehingga,
dengan kurikulum berdiferensiasi setiap anak memiliki peluang besar untuk terus
meningkatkan kemampuannya tanpa harus terikat oleh satu kurikulum umum yang
menyamaratakan kemampuan seluruh anak.
Perbedaan kurikulum umum dengan kurikulum berdiferensiasi terletak
dalam hal bahwa kurikulum umum mencakup berbagai pengalaman belajar yang
dirancang secara komprehensif dalam kaitan dengan tujuan belajar
tertentu, dengan mengembangkan kontennya sesuai kepentingan
perkembangan populasi sasaran tertentu. Sedangkan kurikulum Berdiferensiasi
bagianak yang berbakat terutama mengacu pada penanjakan kehidupan mental melalui
berbagai program yang akan menumbuhkan kreatifitasnya serta mencakup berbagai
pengalaman belajar intelektual pada tingkat tinggi. Kendati demikian, pada
dasarnya kurikulum berdiferensiasi tetap bertitik tolak pada kurikulum umum
yang menjadi dasar bagi semua anak didik. Kurikulum berdiferensiasi juga
memberikan pengalaman belajar berupa dasar-dasar keterampilan, pengetahuan,
pemahaman, serta pembentukan sikap dan nilai yang memungkinkan anak didik
berfungsi sesuai dengan tuntutan masyarakat atau jenjang pendidikan yang lebih
tinggi.
Munandar,
Utami.2009. Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat. Jakarta : PT RINEKA CIPTA.
Hasan, Maimunah.
(2009). PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini). Jogjakarta: DIVA Press.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar