Nama : Annida Putriga
nNPM : 10511945
kKELAS : 3PA11
A.
Pengorganisasian
Struktur Manajemen
1.
Pengertian
Struktur Organisasi
Struktur
Organisasi adalah suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian serta posisi
yang ada pada suatu organisasi atau perusahaan dalam menjalankan kegiatan
operasional untuk mencapai tujuan yang di harapakan dan di inginkan. Struktur
Organisasi menggambarkan dengan jelas pemisahan kegiatan pekerjaan antara yang
satu dengan yang lain dan bagaimana hubungan aktivitas dan fungsi dibatasi.
Dalam struktur organisasi yang baik harus menjelaskan hubungan wewenang siapa
melapor kepada siapa, jadi ada satu pertanggung jawaban apa yang akan di
kerjakan.
2.
Pengorganisasian
Sebagai Fungsi Dari Manajemen Meliputi
a.
Struktur
Formal
Struktur formal adalah struktur yang
diakui oleh pihak yang berwenangdengan
ketetapan hukum. Misalnya koperasi, PT, CV, Struktur pemerintahan,dan
sebagainya.
b. Struktur Informal
Struktur informal adalah struktur yang
nyata ada dan berfungsi, tetapi tidak diakui oleh pihak yang berwenang.
Misalnya adat-istiadat, penggunaanpola bahasa “gaul”, dan sebagainya.
3. Cantumkan Contoh Struktur Organisasi Dari Suatu
Perusahaan
Bagan vertikal adalah kebalikan dari
bagan Horizontal. Bagan Vertikal pada umumnya bagan ini jika dalam perusahaan
banyak sekali jabatan atau kepala-kepala bagian dari masing-masing divisi maka
bagan ini akan semakin panjang ke bawah.
4.
Manfaat
Struktur Fungsional dan Struktur Divisional
Orang-orang dikelompokkan ke dalam departemen departemen menurut kesamaan
keterampilan dan aktivitas-aktivitas kerja.
Dengan struktur
fungsional, organisasi membentuk divisi-divisi semi otonom, dimana setiap
divisi merancang, memproduksi dan memasarkan produknya sendiri. Masing-masing
divisi mengembangkan strategi tingkat unit bisnis dan memiliki fungsi produksi,
pemasaran, akuntansi dan fungsi lainnya. Manajer fungsi melapor pada manajer
divisi yang kemudian melapor pada manajer korporat. Pembagian divisi pada
umumnya dilakukan atas dasar produk, geografis, dan pasar/pelanggan.
Struktur fungsional mengelompokkan fungsi-fungsi yang sama atau kegiatan
yang sejenis untuk membentuk suatu satuan organisasi. Individu yang memiliki
keahlian yang sama dikelompokkan bersama. Struktur fungsional terdiri dari
fungsi-fungsi utama organisasi, yaitu: produksi, pemasaran, keuangan, dan
personalia/SDM.
Kelebihan:
1. Menciptakan efisiensi melalui spesialisasi
2. Memusatkan keahlian organisasi
3. Memudahkan manajer dalam melakukan monitoring danmengevaluasi kinerja
karyawan
4. Memerlukan koordinasi internal yang minimum
5. Meminimumkan duplikasi personalia dan peralatan dari segi biaya
6. Sesuai untuk lingkungan yang stabil
Tipe Struktur Fungsional
Mendesain struktur
berdasar fungsi-fungsi yang ada dalam suatu organisasi/divisi/sub divisi. Misal
fungsi niaga, fungsi SDM dan fungsi teknik. Tipe ini memiliki kelebihan seperti
berikut.
1. Mempromosikan ketrampilan yang terspesialisasi
2. Mengurangi duplikasi penggunaan sumber daya yang terbatas
3. Memberikan kesempatan karir bagi para tenaga ahli spesialis
Dan tipe fungsional ini relevan untuk situasi seperti
berikut:
1. Lingkungan stabil
2. Tugas
bersifat rutin dan tidak banyak perubahan terjadi
3. Mengutamakan
efisiensi dan kapabilitas fungsional
Namun tipe fungsional juga memiliki sejumlah
keterbatasan, seperti :
1.
Menekankan pada
rutinitas tugas kurang memperhatikan
aspek strategis
jangka panjang
2.
Menumbuhkan perspektif fungsional yang sempit
3.
Mengurangi komunikasi dan koordinasi antar fungsi
4.
Menumbuhkan ketergantungan antar-fungsi — dan kadang
membuat
koordinasi dan kesesuaian jadwal kerja menjadi
sulit
dilakukan
Struktur fungsional – jenis struktur organisasi ini mengelompokkan orang
berdasarkan fungsi yang mereka lakukan dalam kehidupan profesional atau menurut
fungsi yang dilakukan dalam organisasi. Bagan organisasi untuk organisasi
berbasis fungsional terdiri dari Vice President, Sales department, Customer
Service Department, Engineering atau departemen produksi, departemen Akunting
dan Administratif .
Struktur Divisional.
Ini adalah jenis struktur yang berdasarkan divisi yang berbeda dalam
organisasi. Struktur-struktur ini dibagi
ke dalam: Departemen dikelompokkan ke dalam divisi mandiri terpisah berdasarkan
pada kesamaan produk, program, atau daerah geografis. Perbedaan keterampilan
merupakan dasar departementalisasi, dan bukannya kesamaan keterampilan.
1. Struktur produk –
struktur sebuah produk berdasarkan pada pengelolaan karyawan dan kerja yang
berdasarkan jenis produk yang berbeda. Jika perusahaan memproduksi tiga jenis
produk yang berbeda, mereka akan memiliki tiga divisi yang berbeda untuk produk
tersebut.
2. Struktur pasar – struktur pasar digunakan
untuk mengelompokkan karyawan berdasarkan pasar tertentu yang dituju oleh
perusahaan. Sebuah perusahaan bisa memiliki 3 pangsa pasar yang digunakan dan
berdasarkan struktur ini, maka akan membedakan divisi dalam struktur.
3. Struktur geografis –
organisasi besar memiliki kantor di tempat yang berbeda, misalnya ada zona utara,
zona selatan, barat, dan timur. Struktur organisasi mengikuti struktur zona
wilayah.
Kelebihan:
1.
Lebih mudah dalam
pengelolaannya karena memecah organisasi
menjadi divisi yang lebih kecil.
2.
Memungkinkan pembuatan
keputusan strategis yang lebih luas
dan konsentrasi penuh pada tugas-tugas.
3.
Tempat latihan yang baik bagi para manajer strategik.
4.
Manajer dapat memilih struktur (produk, geografis, pasar) yang
5.
Kerugian Struktur Fungsional dan Struktur Divisional
- Struktur Fungsional Kelemahan :
1. Menimbulkan kesulitan dalam komunikasi dan konflik antar fungsi.
2. Menyebabkan kemacetan pelaksanaan tugas yang sifatnya berurutan.
3. Memberikan respon yang lebih lambat terhadap perubahan.
4. Anggota fungsi hanya
berfokus pada kepentingan tugas-tugasnya sehingga cenderung berpandangan sempit
dan dapat merugikan organisasi secara keseluruhan.
- Struktur Divisional Kelemahan:
1. Memungkinkan berkembangnya persaingan disfungsional antar sumber daya
organisasi dan konflik antara tugas-tugas & prioritas-prioritas.
2. Kepentingan divisi
mungkin ditempatkan di atas kepentingan organisasi secara keseluruhan.
3. Kebijakan divisi tidak konsisten dengan kebijakan divisi lain maupun dengan
kebijakan organisasi.
4. Timbulnya masalah dalam alokasi sumber daya dan distribusi biaya-biaya
perusahaan.
5. Adanya duplikasi sumber daya dan peralatan yang tidak perlu.
6. Duplikasi sumberdaya lintas divisi.
7. Kurang pendalaman teknis dan spesialisasi dalam divisi-divisi.
8. Koordinasi yang buruk lintas divisi.
9. Kurangnya kendali sumberdaya menajemen puncak.
10. Kompetesi untuk
sumberdaya perusahaan
B. Actuating Dalam Manajemen
1. Pengertian Actuating Manajemen
George R. Terry
(1986) mengemukakan bahwa actuating merupakan usaha menggerakkan
anggota-anggota kelompok sedemikian rupa hingga mereka berkeinginan dan
berusaha untuk mencapai sasaran perusahaan dan sasaran anggota-anggota
perusahaan tersebut oleh karena para anggota itu juga ingin mencapai sasaran-sasaran
tersebut.
Dari pengertian
di atas, pelaksanaan (actuating) tidak lain merupakan upaya untuk menjadikan
perencanaan menjadi kenyataan, dengan melalui berbagai pengarahan dan
pemotivasian agar setiap karyawan dapat melaksanakan kegiatan secara optimal
sesuai dengan peran, tugas dan tanggung jawabnya.
2.
Jelaskan
Pentingnya Actuating Manajemen
Fungsi
actuating lebih menekankan pada kegiatan yang berhubungan langsung dengan
orang-orang dalam organisasi. Perencanaan dan pengorganisasian yang baik kurang
berarti bila tidak diikuti dengan penggerakan seluruh potensi sumber daya
manusia dan nonmanusia pada pelaksanaan tugas. Semua sumber daya manusia yang
ada harus dioptimalkan untuk mencapai visi, misi dan program kerja organisasi.
Setiap SDM harus bekerja sesuai dengan tugas, fungsi dan peran, keahlian dan
kompetensi masing-masing SDM untuk mencapai visi, misi dan program kerja
organisasi yang telah ditetapkan.
3.
Prinsip
Actuating dalam Manajemen
a. Prinsip mengarah pada
tujuan
Tujuan pokok dari
pengarahan nampak pada prinsip yang menyatakan bahwa makin efektifnya proses
pengarahan, akan semakin besar sumbangan bawahan terhadap usaha mencapai
tujuan. Pengarahan tidak dapat berdiri sendiri,artinya dalam melaksanakan
fungsi pengarahan perlu mendapatkan dukungan/bantuan dari factor-faktor lain
seperti :perencanaan, struktur organisasi, tenaga kerja yang cukup, pengawasan
yang efektif dan kemampuan untuk meningkatkan pengetahuan serta kemampuan
bawahan.
b. Prinsip keharmonisan
dengan tujuan
Orang-orang bekerja
untuk dapat memenuhi kebutuhannya yang mungkn tidak mungkin sama dengan tujuan
perusahaan. Mereka mengkehendaki demikian dengan harapan tidak terjadi
penyimpangan yang terlalu besar dan kebutuhan mereka dapat dijadikan
sebagai pelengkap serta harmonis dengan kepentingan perusahaan.
c. Prinsip kesatuan
komando
Prinsip kesatuan
komando ini sangat penting untuk menyatukan arah tujuan dan tangggung jawab
para bawahan. Bilamana para bawahan hanya memiliki satu jalur didalam
melaporkan segala kegiatannya. Dan hanya ditujukan kepada satu pimpinan saja,
maka pertentangan didalam pemberian instruksi dapat dikurangi, serta semakin
besar tanggung jawab mereka untuk memperoleh hasil maksimal.
4. Jelaskan Pentingnya Mencapai Actuating Managerial yang Efektif
Pada umumnya pimpinan menginginkan pengarahan
kepada bawahan dengan maksud agar mereka bersedia untuk bekerja sebaik mungkin,
dan diharapkan tidak menyimpang dari prinsip-prinsip di atas.
Cara-cara pengarahan yang dilakukan dapat berupa :
1. Orientasi. Merupakan cara pengarahan dengan memberikan informasi yang perlu supaya kegiatan dapat dilakukan dengan baik.
2. Perintah. Merupakan permintaan dri pimpinan kepada orang yang berada di bawahnya untuk melakukan atau mengulangi suatu kegiatan tertentu pada keadaan tertentu.
3. Delegasi wewenang. Dalam pendelegasian wewenang ini pimpinan melimpahkan sebagian dari wewenang yang dimilikinya kepada bawahannya.
Cara-cara pengarahan yang dilakukan dapat berupa :
1. Orientasi. Merupakan cara pengarahan dengan memberikan informasi yang perlu supaya kegiatan dapat dilakukan dengan baik.
2. Perintah. Merupakan permintaan dri pimpinan kepada orang yang berada di bawahnya untuk melakukan atau mengulangi suatu kegiatan tertentu pada keadaan tertentu.
3. Delegasi wewenang. Dalam pendelegasian wewenang ini pimpinan melimpahkan sebagian dari wewenang yang dimilikinya kepada bawahannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar