Selasa, 09 Agustus 2011

ayah ku adalah belahan jiwa ku

waktu aku masih berada di taman kanak-kanak, setiap minggu pagi aku diajak ayah mengaji oleh gurunya di belakang rumahku. saat itu aku selalu ingin mengenakan pakaian muslim padahal rumah guru tersebut tidak jauh dari rumahku. aku senang sekali karena ayah ku akan mengaji. aku ingat sekali. ingatan itu membuat aku harus jujur bahwa aku sangat sedih dan terharu. aku pikir ayah ku membawa sebuah kitab suci yaitu al-qur'an tapi ternyata sebuah kitab kecil yang sering disebut iqro'. aku ingat, aku ingat, dan aku
ingat. mengapa bacaan ayah sama seperti aku baca di sekolahku, taman kanak-kanak. jika aku mendengarnya mungkin lancaran aku membacanya daripada ayahku. ketika aku tumbuh besar. ingin masuk SMP, ayah mengajakku untuk ziarah kemakam kakek dan berkata padaku, "ayah ingin kamu masuk pesantren, nak." ... percaya atau tidak ungkapan itu membuat seluruh tubuhku merinding dan aku tak tahan untuk mengeluarkan air mata. aku jawab, "iya ayah, insya allah." ... ayahku pun berusaha mencari pesantren yang bagus. ketika aku sudah masuk pesantren, yang ku dapat hanya rasa sakit yang luar biasa, aku engga betah dan ingin pulang :'( !!!! ayah ku hanya diam dan aku bisa membaca dari raut wajah ayah yang begitu sedih. aku tahan dan bersabar dengan harapan aku pasti bisa jalanin semuanya. ucapan ayah terngiang dalam benakku, "ayah kan baru bisa baca al-qur'an, selagi kamu masih muda untuk belajar al-qur'an belajarlah !!! jangan seperti ayah yang menyesal ketika tua baru mulai belajar al-qur'an." sungguh... itu yang membuat aku bertahan di pesantren. 
ketika aku lulus dengan memegang syahadah (rapot), aku melihat raut wajah ayah yang begitu bahagia. akhirnya aku lulus... itulah yang ayah inginkan. setiap malam, meski ayah pulang bekerja sudah lelah tapi aku tak ingin ayah lepas untuk mengaji. aku benarkan huruf-hurufnya, tajwidnya, dan bacaannya. aku sayang ayah, aku cinta ayah karena ayah telah berhasil memasukan aku ke pondok pesantren :)... aku katakan untuk dunia dan seluruh isinya bahwa ayahku adalah belahan jiwaku... muach my father :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar